Jumat, 21 Juni 2013

Nenek Bangsat Yang Menuduhku Mencuri



Pagi buta mataku buta,

golok di tangan mencari mangsa,

Si Bongkok Tua Bermulut Neraka,

Yang menuduhku mencuri satu strip obatnya.



Darah mendidih meluap-luap.

Leher nenek bangsat putus dalam sekejap.

Sadarku, lariku, mengendap-endap,

jauh ke timur mumpung masih gelap.



Bukan salahku kalau dia geledah tasku.

Temukan obat yang kubeli hari Jumat.

Disangkanya aku ambil dari lemari.

Tersinggung aku, seolah tak mampu beli.

Si nenek bangsat meludah-ludah tiada percaya.

Ditampar sendiri moncongnya berkali-kali.



Entah setan mana yang merasukinya.

Sumpah atas nama Tuhan tak digubrisnya.

Murkaku tak hanya padanya,

tapi jua pada orang tuanya yang telah lalai mendidiknya:

agar tidak menggeledah tas orang lain;

dan agar tidak berburuk sangka.

Terkutuklah mereka bertiga,

Si Nenek Bangsat dan kedua orang tuanya.



Jerisky, 10102006

Tidak ada komentar:

Posting Komentar