Pagi buta
mataku buta,
golok di
tangan mencari mangsa,
Si Bongkok
Tua Bermulut Neraka,
Yang menuduhku
mencuri satu strip obatnya.
Darah mendidih
meluap-luap.
Leher nenek
bangsat putus dalam sekejap.
Sadarku,
lariku, mengendap-endap,
jauh ke
timur mumpung masih gelap.
Bukan salahku
kalau dia geledah tasku.
Temukan obat
yang kubeli hari Jumat.
Disangkanya aku
ambil dari lemari.
Tersinggung aku,
seolah tak mampu beli.
Si nenek
bangsat meludah-ludah tiada percaya.
Ditampar sendiri
moncongnya berkali-kali.
Entah setan
mana yang merasukinya.
Sumpah atas
nama Tuhan tak digubrisnya.
Murkaku tak
hanya padanya,
tapi jua
pada orang tuanya yang telah lalai mendidiknya:
agar tidak
menggeledah tas orang lain;
dan agar
tidak berburuk sangka.
Terkutuklah mereka
bertiga,
Si Nenek Bangsat
dan kedua orang tuanya.
Jerisky,
10102006
Tidak ada komentar:
Posting Komentar