Selasa, 28 Juli 2015

Perjalanan English Club

     English Club yang ada di SMAN 1 Pandaan sekarang ini dirintis oleh Carrie Freshour, peserta program AMINEF yang ditempatkan selama delapan bulan. Beliau mewajibkan peserta didik SMAN 1 Pandaan untuk mengikuti kegiatan yang beliau namai English Club yang bertujuan memberikan paparan bahasa Inggris pada peserta didik. Kegiatan itu berupa makan bersama (peserta didik diminta mendeskripsikan makanan yang disajikan, menjelaskan cara membuatnya, cara memakannya), jalan-jalan (peserta didik diminta menjelaskan berbagai hal mengenai tempat tujuan beserta segala seluk-beluknya), karaoke bersama (peserta didik menyanyikan lagu berbahasa Inggris), atau mengadakan acara pertukaran budaya (peserta didik mengenakan pakaian adat dan memperkenalkan budaya melalui makanan, pakaian, lagu, dan kesenian tradisional lainnya).
     Selama kegiatan ini berlangsung, sebagai guru pendamping, saya mengamati bahwa peserta didik diajak belajar tanpa menyadari bahwa mereka sedang belajar. Seluruh inti pembelajaran tertampung dalam kegiatan, baik learning to know, learning to do, learning to be, learning to live together, maupun learning to learn. Pembelajaran seperti inilah yang boleh kita sebut sebagai pembelajaran modern.
Learning to know. Dalam kegiatan pembelajaran baik formal maupun informal, peserta didik belajar cara memperoleh pengetahuan dengan memancing keingintahuan mereka. Sebagai contoh, Carrie menunjukkan sebuah poster besar dengan gambar seorang pria yang sedang menelepon. Beliau lantas memancing peserta didik dengan pertanyaan-pertanyaan. Di lain waktu, beliau memutar film pendek. Intinya adalah peserta didik dibuka wawasannya tentang dunia luar.
Learning to do. Setelah dibuka wawasannya, tentu peserta didik kemudian belajar melakukan. Satu yang paling berkesan yakni ketika anak-anak diminta menulis pesan pada dunia dalam secarik kertas bekas dan difoto untuk dipublikasikan dalam jurnal internasional (belakangan saya juga tahu bahwa pak Wanta, guru bahasa Perancis, menampilkan dua foto di jurnal internasional beberapa bulan setelahnya). Pesan-pesan tentang pelestarian lingkungan ini ditempelkan di dinding kelas.
Learning to be. Menjadi pribadi yang tangguh, kreatif, jujur, terbuka, bertanggung jawab, disiplin, menghargai sesama, dan menghormati perbedaan merupakan tujuan terselubung kami. Tanpa disadari, segala kegiatan yang dijalani peserta didik, membentuk mereka menjadi anggota masyarakat dunia dengan karakter serupa itu. dalam game di kelas atau di luar kelas, secara tidak sadar mereka belajar untuk menjadi seperti itu.
Learning to live together. Jelaslah kemudian ternyata peserta didik diajak belajar hidup bermasyarakat dengan segala perbedaan. Kepada peserta didik ditanamkan paham bahwa tiap individu itu unik. Kunci kesuksesan dan kebahagiaan dalam hidup bermasyarakat adalah menerima keunikan itu. syukur-syukur bisa memanfaatkannya untuk kemaslahatan khalayak.
Learning to learn. Akhirnya semua kegiatan English Club bermuara pada terbentuknya pribadi yang mampu belajar dari segala hal di segala situasi. Belajar menyesuaikan diri dengan suasana baru juga tentu menjadi kebutuhan semua orang. Melalui berbagai kegiatan, peserta didik akhirnya mendapatkan bekal untuk mengasah kemampuan berpikir dalam semua tingkatan dan secara tidak langsung mereka terasah juga ketrampilan dan sikapnya.
     Sepeninggal Carrie, saya tetap melanjutkan apa yang sudah beliau rintis meski dengan kaki terseok-seok bersama beberapa peserta didik yang berminat untuk melanjutkan. Kami juga sesekali memenuhi kebutuhan peserta didik untuk kemampuan Toefl atau ToEP. Pernah juga kami mengikuti even di sebuah kampus di Surabaya atas dukungan alumni dan orang tua/wali murid.
      Pada tahun 2013, secara mengejutkan, komunitas ini dipanggil sebagai ekstra kurikuler saat MOS dan diminta mengikuti promo ekstra. Padahal, tidak terbayang sebelumnya untuk menjadikan English Club sebagai sebuah ekstra kurikuler. Dengan setengah hati kami mengikuti kehendak Entah Siapa itu. di tahun ini pula ada yang memanfaatkan English Club dengan menyampaikan ke orang tua kalau aktif padahal main entah kemana bersama teman-temannya.
     Tahun demi tahun berlalu, terbersit keinginan untuk mengukir prestasi di bidang bahasa Inggris. Tujuan telah ditetapkan, prosedur dirancang, dan strategi pun dijalankan. Untuk target ini, saya dan peserta didik meminta bantuan bu Arlita Dwi Amilawati juga. Beliau sangat banyak membantu melalui ide-ide dan strategi yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Sedangkan untuk exposure  dan ide-ide kecil tetap saya asah. Dengan latihan dan kerja keras, akhirnya trophy pertama berhasil diraih, juara 1 Story Telling tingkat Jawa Timur, yang diselenggarakan UNAIR Surabaya. “This is for you...” adalah kata-kata yang tak akan saya lupakan kala Widi Kurniawati, siswi semester 3 jurusan MIA(1) menunjukkan trophy itu seusai upacara hari Senin. Betapa bahagianya kami.
     Tak menunggu lama, datang lagi sebuah tantangan, lomba pidato. Kami pun bergerak lagi untuk menjaring ide, memantapkan tema, mengasah pronunciation, dan tak lupa, meminta bantuan bu Arlita lagi. Tiba saat lomba berlangsung, kami deg-degan. Widi Kurniawati tampil memuaskan dan gelar juara 1 berhasil dibawa pulang. Tidak rugi kami begadang semalaman demi memberi exposure dan berdiskusi. Merepotkan bu Arlita juga di rumah beliau padahal baru selesai operasi empedu.
     
Begitulah perjalanan English Club SMAN 1 Pandaan. Tentu masih banyak cerita yang terlupa atau saking banyaknya tidak mampu tertampung di sini. Harapan kami, English Club terus lestari dan berkembang, sebagai komunitas, bukan ekstra kurikuler. Syukur-syukur bisa menambah prestasi.
(Nama-nama anggota dari tahun ke tahun: Solichatul Ilmiah, Winda Meidiana, Fastin, Chrusty Nuril, Widya Nur Mashita, Maula Zahara, Lisya Friestyananda, Savira Lukmana, Widi Kurniawati, Nishro Haq, Sarah, Diana, Erin, dst. Banyak yang terlupa sedangkan daftar hadir ada di Nishro saat artikel ini ditulis.)

                                                                                                Malang, 15 Juni 2015