Kamis, 30 Januari 2014

Menghitung Mundur

Aku sedang menghitung mundur meski kau tak suka. Sejak awal kau tak pernah suka dengan apa yang aku lakukan. Aku tidak tertarik dengan apa pendapatmu. Aku akan tetap menghitung mundur hingga kau benar-benar lalu di hadapanku. Masa bodoh dengan segala ocehanmu. Aku akan tetap menghitung mundur hingga saat itu tiba. Aku tidak pernah keberatan dengan hujan dan badai yang menghalangiku. Aku akan tetap menghitung mundur hingga hari itu tiba, hari ketika kau dengan langkah mantap dan kepala tertegak angkuh berjalan menuju ke gerbang dan aku seperti biasa menatapmu dari jauh sambil menghela napas dan lunglai.

Siapa aku hingga kamu repot-repot mengurusi dan mengomentari segala hal tentang aku?

Kita tidak pernah memiliki apa-apa selain segenggam kenangan yang telah pula kau remukkan dengan semena-mena tanpa ijin dariku tanpa aku sempat menyaksikannya. Bagaimana kau berharap aku dapat tersenyum manis di hadapanmu jika kau sendiri selalu membunuh jiwaku dengan badik beracun di jemarimu.

73...
72...
71...
70...
69...
68...
67...
...

Both of Us Know

Both of us know
who's spreading all the troubles
over the town
over the hills
down the ocean

but none of us know how to stop it
or perhaps we're enjoying the troubles together


Jangan Pikirkan (Song Lyric)


Kamu terjatuh dan tak bangun-bangun
tiada yang ulurkan tangan
tiada yang pedulikan



Jangan pikirkan mereka yang tak pikirkanmu
Jangan-Jangan pikirkan mereka
Mereka yang belum tentu pikirkanmu

Kamu bersedih dan menyesal
di dunia ini kadang kita sendirian
terlahir tanpa teman
masuk liang lahat kedinginan

Jangan pikirkan mereka yang tak pikirkanmu
Jangan-Jangan pikirkan mereka
Mereka belum tentu pikirkanmu

Lalu apa yang kamu harapkan?
Mereka belum tentu sedang pikirkanmu
Mari bangkit sendiri dan lupakan semua

Jangan pikirkan mereka yang tak pikirkanmu
Jangan-Jangan pikirkan mereka
Mereka yang belum tentu pikirkanmu


written by: Jazilatur Rizqiyah
inspired by Mutia Sifana's advice